Laman

Sabtu, 14 April 2012

Di Masa Depan, Komputer Bisa Merasa Menyesal dan Meramal Kejadian


Semakin banyak adegan yang ada di film-film science fiction yang akan menjadi kenyataan. Para peneliti di Universitas Tel Aviv sedang mengembangkan sebuah teknologi yang memungkinkan komputer dapat merasa menyesal dan kemudian memperbaiki kinerjanya agar tidak melakukan kesalahan yang sama. Selain itu, teknologi terbaru tersebut juga nantinya akan membuat komputer “meramalkan” kejadian sebelum hal tersebut terjadi.
Proyek ini dikepalai oleh Prosefor Yishay Mansour. Program tersebut akan membuat komputer memahami perbedaan antara hasil yang diinginkan dengan realita sebenarnya. Hal tersebutlah yang membuat komputer belajar “menyesal” dan mencari cara untuk meminimalisasinya.
Para komputer juga akan memiliki kemampuan mutakhir yang memungkinkan mereka untuk meramalkan sebuah kejadian. Dengan mengetahui semua kemungkinan yang ada, dipastikan mereka dapat berhasil bahkan sebelum mereka memulainya. Memang, teknologi ini tentunya tidak setara dengan inteligensi yang dimiliki komputer di film-film sci-fi. Namun, para peneliti menyatakan bahwa ini merupakan langkah pertama dalam menciptakan komputer yang nantinya dapat memiliki emosi seperti manusia.
Efek dari rasa “menyesal” yang dialami komputer akan sangat membantu perusahaan, contohnya Google, untuk mempertajam tool advertising mereka. “Jika server dan sistem router internet dapat melihat dan mengevaluasi semua variable yang relevan dengan benar, mereka dapat memprioritaskan sumber daya server dengan lebih efisien, mengakses dokumen, dan mengarahkan pengunjung ke sebuah situs internet,” ujar Mansour. Ia menambahkan bahwa programnya memungkinkan server dan sistem router untuk mengubah dan terlibat dalam pengambilan keputusan komputer secara real-time. “Dibandingkan dengan manusia, sistem help dapat memproses informasi yang tersedia dengan jauh lebih cepat untuk mengestimasi kejadian di masa depan sebagai “peristiwa yang telah terungkap”—seperti perang penawaran di situs lelang, lonjakan tiba-tiba traffic sebuah web media, atau permintaan untuk sebuah produk online,” tambah Mansour.
Film-film sci-fi memang sudah memprediksikan komputer dengan emosi manusia. Jika dalam beberapa tahun ke depan teknologi ini berhasil ditanamkan di setiap perangkat komputer, apakah mereka suatu hari nanti akan membelot dan berusaha menghancurkan umat manusia seperti di film The Terminator? We hoping it will only in sci-fi movie!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar