Semakin banyak
adegan yang ada di film-film science fiction yang akan menjadi
kenyataan. Para peneliti di Universitas Tel Aviv sedang mengembangkan
sebuah teknologi yang memungkinkan komputer dapat merasa menyesal dan
kemudian memperbaiki kinerjanya agar tidak melakukan kesalahan yang
sama. Selain itu, teknologi terbaru tersebut juga nantinya akan membuat
komputer “meramalkan” kejadian sebelum hal tersebut terjadi.
Proyek
ini dikepalai oleh Prosefor Yishay Mansour. Program tersebut akan
membuat komputer memahami perbedaan antara hasil yang diinginkan dengan
realita sebenarnya. Hal tersebutlah yang membuat komputer belajar
“menyesal” dan mencari cara untuk meminimalisasinya.
Para
komputer juga akan memiliki kemampuan mutakhir yang memungkinkan
mereka untuk meramalkan sebuah kejadian. Dengan mengetahui semua
kemungkinan yang ada, dipastikan mereka dapat berhasil bahkan sebelum
mereka memulainya. Memang, teknologi ini tentunya tidak setara dengan
inteligensi yang dimiliki komputer di film-film sci-fi. Namun, para
peneliti menyatakan bahwa ini merupakan langkah pertama dalam
menciptakan komputer yang nantinya dapat memiliki emosi seperti manusia.
Efek
dari rasa “menyesal” yang dialami komputer akan sangat membantu
perusahaan, contohnya Google, untuk mempertajam tool advertising mereka.
“Jika server dan sistem router internet dapat melihat dan mengevaluasi
semua variable yang relevan dengan benar, mereka dapat memprioritaskan
sumber daya server dengan lebih efisien, mengakses dokumen, dan
mengarahkan pengunjung ke sebuah situs internet,” ujar Mansour. Ia
menambahkan bahwa programnya memungkinkan server dan sistem router untuk
mengubah dan terlibat dalam pengambilan keputusan komputer secara real-time.
“Dibandingkan dengan manusia, sistem help dapat memproses informasi
yang tersedia dengan jauh lebih cepat untuk mengestimasi kejadian di
masa depan sebagai “peristiwa yang telah terungkap”—seperti perang
penawaran di situs lelang, lonjakan tiba-tiba traffic sebuah web media,
atau permintaan untuk sebuah produk online,” tambah Mansour.
Film-film
sci-fi memang sudah memprediksikan komputer dengan emosi manusia. Jika
dalam beberapa tahun ke depan teknologi ini berhasil ditanamkan di
setiap perangkat komputer, apakah mereka suatu hari nanti akan membelot
dan berusaha menghancurkan umat manusia seperti di film The Terminator? We hoping it will only in sci-fi movie!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar